UKM MENWA STAHN Mpu Kuturan Singaraja Ikuti Tradisi Pembaretan

Benchmarking, Prodi Ilkom Sasar Kampus di Wilayah Jatim
June 7, 2021
Berjaya di Tingkat Nasional, STAHN Mpu Kuturan Borong Empat Gelar Juara
June 8, 2021

GEROKGAK, HUMAS – Juni sebagai bulan yang ditetapkan sebagai bulan Bung Karno dapat dimaknai sebagai momentum penguatan semangat nasionalis bagi generasi muda. Ini juga menjadi salah satu pesan yang hendak disampaikan para senior Menwa kepada anggota baru yang mengikuti pembaretan Resimen Mahasiswa Ugracena Bali, Sabtu (6/6) di pantai Sendang Pasir, Gerokgak, Buleleng.

Kegiatan pembaretan merupakan rangkaian akhir pelaksanaan kegiatan dasar Bela Negara. diawali pendidikan selama 10 hari, dimulai dari tanggal 26 Mei sampai 5 Juni 2021 di Rindam IX/Udayana, dilanjutkan tradisi pembaretan yang dilepas dari Campgrounds Taman Nasional Bali Barat, Cekik, Negara menuju Pantai Sedang Pasir, Gerokgak, Buleleng. Upaya penguatan sikap-sikap nasionalisme harus dilakukan sehingga lahir anggota menwa yang memajukan bangsa, hal ini diungkap oleh pelatih II UKM MENWA STAHN Mpu Kuturan Singaraja Ayu Veronika Somawati, M.Fil.H.

“Semoga kegiatan tradisi pembaretan yang dilaksanakan bertepatan hari lahir bung karno, lahir juga menwa-menwa yang loyal terhadap negara serta mampu “memerdekakan” diri dari kebodohan, kemiskinan dan segala bentuk penjajahan kepada dirinya demi kemajuan bangsa”, harapnya.

Senada dengan hal tersebut Komandan Menwa STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja Putu Julian Krisnanti menjelaskan tentang bagaimana semangat Bung Karno harus digelorakan oleh generasi muda termasuk seluruh anggota MENWA didalamnya.

“Dengan kegiatan ini perjuangan-perjuangan bung karno tidak hanya berhenti dalam eranya saja tetapi generasi muda dapat memperingati melalui kegiatan. MENWA sebagai bagian dari generasi muda ditanamkan semangat tersebut dari awal proses perekrutannya”, terang gadis asal Desa Girimas ini.

Anggota Menwa yang menjadi peserta Kegiatan Pembaretan Nyoman Devi Mahayoni menceritakan hal apa saja yang didapat saat mengikuti proses pendidikan serta nilai apa saja yang dapat dipetik dalam kegiatan tersebut.

“Saya merasa sangat beruntung bisa jadi bagian dalam kegiatan ini, belajar menembak, montenering, bertemu teman baru, di lingkungan yang benar-benar layaknya kehidupan yang sangat teratur. Penuh makna haru dan bahagia dalam kegiatan hanmarch hingga penbaretan. Saya memahami Tradisi pembaretan bukan akhir perjuangan dari anggota UKM Menwa, namun menjadi awal dalam pengabdian kepada bangsa, negara dan almamater”, bebernya.

Tradisi Pembaretan yang bertepatan hari lahirnya sang proklamator RI, Ir. Soekarno ini diawali aksi hanmarch menempuh jarak 30 km. memakan waktu sekitar 12 jam diikuti puluhan Anggota Menwa Ugracena Bali yang merupakan perwakilan mahasiswa dari berbagai beberapa perguruan tinggi ternama se-Bali. Anggota Menwa STAHN Mpu Kuturan yang mengikuti Tradisi Pembaretan Angkatan ke XXXV sebanyak 10 orang terdiri dari 5 perempuan dan 5 laki-laki diharapkan bisa benar-benar menjalankan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya dalam lingkaran jiwa korsa, bisa menularkan hal tersebut kepada teman sejawatnya (Hms).

Comments are closed.