Tingkatkan Ketrampilan Berbahasa, UKM Bahasa Inggris STAHN Mpu Kuturan Gelar Speech Contest

SINGARAJA, HUMAS – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bahasa Inggris Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Mpu Kuturan Singaraja menggelar kegiatan Speech Contest secara virtual. Kegiatan tersebut diikuti oleh belasan siswa yang berasal dari SMA/SMK se-Bali.

Mengangkat tema “Encouraging Student Education Motivation, Resistance and Suistainablity During Pandemic” speech contest itu telah berlangsung sejak 13 Mei hingga 11 Juni 2021 dengan empat tahap kegiatan. Dimulai dengan tahapan pendaftaran beserta pengumpulan video dan script dari masing-masing peserta, kemudian tahapan pengunggahan video masing-masing peserta di beberapa akun media social UKM Bahasa Inggris.

Setelah itu, video para peserta dinilai oleh dewan juri, dan yang terakhir pengumuman dan penyerahan hadiah kepada pemenang yang berlangsung di Aula STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Jalan Pulau Menjangan Banyuning Jumat, 11 Juni 2021.

Kegiatan berlangsung untuk membangkitkan semangat dalam upaya mengembangkan minat dan bakat khususnya dalam bidang public speaking, serta merangsang generasi muda untuk mempersiapkan diri menyambut dibukanya kembali pariwisata dimasa yang akan datang.

Meskipun masih dalam situasi pandemic, kegiatan ini juga mendapat respon positif yang terlihat dengan banyaknya peserta yang terlibat, walaupun dilakukan secara virtual.

“Kedepan, bisa memotivasi jika bahasa inggris tidak melulu harus langsung dan tidak melulu harus disekolah dan sebagainya. UKM menyelenggarakan ini adalah sebagai pembelajaran bahasa inggris sejak dini. Dan ini sangat dibutuhkan lembaga kita, karena sekarang dihadapkan dengan era industry yang serba digital dan kedepan sangat mendukung sekali,” ujar Ketua STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja Dr. I Gede Suwindia, M.A.

Ia berharap jika kegiatan ini bisa dilaksanakan secara berkesinambungan. Bahkan antara UKM yang ada di STAHN Mpu Kuturan termasuk lintas Prodi dan juga Program Pascasarjana juga diminta ikut berperan aktif untuk menggelar kegiatan dengan menggunakan bahasa inggris.

“Saya berharap mahasiswa lintas prodi bergabung untuk aktif memperkuat UKM, karena disitu mereka dilatih secara langsung. Bahasa inggris tidak bisa dihapal, diteorikan, karena harus dari live,” tegas Suwindia. (hms)