SINGARAJA, HUMAS – Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja siap mendukung pengembangan sekolah berbasis pendidikan keagamaan Hindu di Indonesia dengan menginisiasi kampus setempat sebagai pusat kajian dan pengembangan pasraman di seluruh Indonesia.
Perdana, STAHN Mpu Kuturan menjalin kerja sama melalui penandatanganan nota kesepahaman bersama (memorandum of understanding) dengan Yayasan Mertajati Widya Mandala yang bergerak pada bidang pendidikan keagamaan di Kabupaten Buleleng.
Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Dr. I Gede Suwindia, S.Ag., M.A mengatakan bahwa kerja sama tersebut sebagai upaya lembaga pendidikan keagamaan Hindu negeri satu-satunya di Bali bagian utara tersebut mendukung eksistensi pasraman formal di tanah air.
“Bertahap kita akan menjalin kerja sama dengan seluruh pasraman Hindu yang ada di Indonesia. Kami memiliki SDM bidang pendidikan agama yang mumpuni. Kedepan kami siap jadi pusat kajian pengembangan pasraman,” kata dia.
Suwindia lebih jauh mengungkapkan, STAHN Mpu Kuturan terlebih dahulu akan memberikan perhatian khusus terhadap keberadaan pasraman formal yang ada di Provinsi Bali, terutama Buleleng. Pasraman-pasraman yang ada akan diperhatikan melalui program Tri Dharma Perguruan Tinggi baik dalam sektor pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Dukungan terhadap pasraman formal kata Suwindia adalah penting. Keberadaan pasraman formal tentu akan mendukung eksistensi dan keberadaan lembaga pendidikan jenjang perguruan tinggi dimanapun berada.
“Kita di Hindu harus memiliki akar yang kuat dan kokoh. Selama ini yang eksis baru perguruan tinggi keagamaan Hindu saja. Jenjang dibawahnya masih dalam pengembangan. Saya kira ketika pasraman-pasraman kita bisa dikuatkan. Maka, akan juga mendukung keberadaan PTKH,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua Yayasan Mertajati Widya Mandala, Dr. I Made Bagus Andi Purnomo, S.Pd.,M.Pd. menjelaskan bahwa pihaknya sangat berterima kasih atas dukungan dari STAHN Mpu Kuturan atas keberadaan Madyama Widya Pasraman (MWP) Jnana Dharma Sastra yang ada di Desa Umejero, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng.
Pihaknya berharap kedepan STAHN dapat menjadikan pasraman formal tersebut sebagai pasraman binaan sehingga mampu memberkuat tata kelola manajemen pendidikan berbasis sekolah pada lembaga itu.
“Kami berterima kasih kepada bapak ketua. Kerja sama sebenarnya sudah sejak awal dilakukan sejak pasraman kami pertama kali berdiri. Namun memang resminya baru sekarang,” ujarnya.
Salah satu kerja sama yang sudah berjalan adalah guru-guru pada MWP Jnana Dharma Sastra yang telah menuntut ilmu pada jenjang S2 pada STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Selain juga guru-guru tersebut juga merupakan alumni dari STAHN Mpu Kuturan.
“Kedepan kami berharap kerja sama bukan hanya pada bidang pendidikan semata, tetapi juga bidang lain seperti penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” ujar dia. (hms)