STAHN Mpu Kuturan Segera Kembangkan 4 Prodi Baru

STAHN Mpu Kuturan Gelar Orientasi Organisasi Kemahasiswaan, Lakukan Evaluasi Dan Siapkan Sinergi Gerakan
November 28, 2021
Siapkan Calon Pemimpin Periode Mendatang, BEM STAH N Mpu Kuturan Singaraja Gelar LKMO 2021
December 6, 2021

SINGARAJA, HUMAS – Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Mpu Kuturan Singaraja saat ini sedang mempersiapkan penambahan Program Studi (Prodi) baru. Rencananya, ada empat prodi baru yang akan dibentuk untuk mendukung pengembangan lembaga dari sisi akademik.

Program untuk penambahan empat Prodi baru tersebut sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) dan Rencana Strategi (Renstra) tahun 2020-2024 tentang pengembangan lembaga dan peningkatan status STAH negeri Mpu Kuturan dari Sekolah Tinggi menjadi Institut.

Dari berbagai persiapan dan pertimbangan, kemudian diputuskan ada empat Prodi yang akan ditambah. Dua prodi baru di Program Paskasarjana yakni Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Prodi Ilmu Agama dan Budaya. Sedangkan di S1 juga dibuka dua prodi baru yakni Prodi Pendidikan Seni dan Budaya serta Prodi Pendidikan Mejenemen Ekonomi.

“Empat prodi baru ini berkaitan dengan kebutuhan pasar. Disamping itu, kita juga tahu juka guru-guru di Bali di empat bidang keilmuan itu banyak yang tidak sesuai dengan latar pendidikannya. Jadi itu pertimbangannya,” jelas Wakil Ketua Bidang Akademik dan Kelembagaan Dr. I Made Sedana,S.Pd., M.Pd.

Saat ini lanjut Sedana, rencana pengembangan Prodi baru sudah memasuki tahapan penyusunan naskah akademik. Ditargetkan, akhir Bulan Nopember sudah tuntas sehingga bisa segera dikirimkan ke Direktorat jenderal untuk proses visitasi dan verifikasi.

“Mudah-mudahan tahun ajaran baru sudah terealisasi untuk prodi ini,” terangnya.

Ditanya terkait dengan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Made Sedana menyebut jika rencana pengembangan empat prodi tersebut sudah didukung dengan dosen-dosen yang kompeten pada bidang keilmuannya.

“Oleh sebab itu ketika dibentuk untuk kepentingan akreditasi sudah tidak masalah. Karena SDM sudah mendukung. Tidak perlu lagi diragukan karena SDM sudah siap, dan beberapa kekurangan akan dilengkapi,” pungkas Sedana.

Terpisah, Direktur Pendidikan Hindu Ditjen Bimas Hindu,Gusti Made Sunarta yang sempat menyambangi STAHN Mpu Kuturan mengatakan, berdasarkan PT dan PMA sebuah perguruan Tinggi wajib mengembangkan diri sesuai peraturan perundang-undangan yang ada. Serta mengembangkan diri sesuai dengan kondisi, lokasi, budaya daerah tertentu. Sehingga memiliki ciri khas sebagai daya tarik bagi mahasiswa.

“Kami mendorong pengembangan prodi baru STAHN Mpu Kuturan Singaraja sesuai otaker dan statuta. Agar nyambung dengan RIP dan Renstra. Kajian akademis juga harus dimatangkan. Harus sejalan juga dengan pengembangan IPTEK,” jelasnya.

Termasuk penguatan kualitas perguruan tinggi yang dipotret melalui akreditasi disebutnya juga menjadi poin penting dalam pengembangan prodi.

“Intinya Direktorat sangat memfasilitasi pembentukan Prodi baru,” tegasnya. (hms)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.