SINGARAJA, HUMAS – STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja kembali menorehkan prestasi membanggakan dikancah Nasional. Dalam Sarasehan Nusantara Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Daerah Indonesia (IMBASADI) IX tahun 2022, STAHN Mpu Kuturan berhasil memborong tiga gelar juara.
Pengumuman juara tersebut disampaikan saat acara penutupan yang berlangsung Sabtu, 14 Mei 2022 lalu. Tiga gelar juara yang berhasil diraih masing-masing Juara 1 dalam lomba Cinematography oleh I Putu Pandu Adi Mahardika, Juara 3 Lomba Tiktok Nusantara oleh Wayan Gede Wahyu Krisna Aditya, Sang Ayu Kade Dinda Pratiwi, Komang Agus Sastrawan, dan I Putu Pandu Adi Mahardika, serta Putra Putri Imbasadi Berbakat yang diraih oleh Wayan Gede Wahyu Krisna Aditya, dan Sang Ayu Kade Dinda Pratiwi.
Gede Wahyu Krisna Aditya sebagai salah seorang mahasiswa yang meraih juara, mengaku bangga dengan keberhasilan tersebut, karena mampu mengharumkan nama lembaga STAHN Mpu Kuturan dikancah Nasional. Baginya, capaian tersebut tidak hanya hasilnya sendiri, namun perjuangan banyak pihak, termasuk orang-orang yang mendukungnya.
Keberhasilan ini sebut Wahyu Krisna akan dijadikan motivasi dan tantangan kedepan. “Harapan ke depannya, agar semangat untuk membangun lembaga melalui jalur prestasi tetap membara. Bangga dengan posisi tersebut, dan tentunya ini menjadi tantangan untuk mempertahankannya tahun depan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Prodi Pendidikan Sastra Agama dan Bahasa Bali M.Pd menyebut jika Kegiatan IMBASADI ini merupakan salah satu kegiatan yang sangat bagus untuk pengembangan diri mahasiswa. Sehingga kegiatan ini wajib diikuti oleh mahasiswa PSABB.
“Kami berbahagia karna pada sarasehan IMBASADi tahun ini, yang dilaksanakan di Undiksha kita tetap terus dapat berpartisipasi, dan beberapa kandidat menjadi pemenang. Semoga IMBASADI selalu melahirkan kader-kader mahasiswa sastra dan bahasa daerah yang luar biasa,” ungkapnya.
“Terlepas dari hal itu lanjut Susila, yang terpenting ialah tetap terjalinnya tali persaudaraan yang erat dan semangat yang menyala dan berkobar. “Yang terpenting adalah mempertahankan agar senantiasa membawa nama STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja semakin menggaung di kancah nasional maupun internasional,” imbuhnya. (hms)