Kordinator Staf Khusus Prsiden, Dr. Anak Agung Gede Ngurah Ari Dwipayana, SIP. M.Si mendorong agar STAHN Mpu Kuturan Singaraja meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Khususnya di bidang tradisi dan budaya yang bernafaskan spirit Hindu.
Hal itu terungkap saat AAGN Ari Dwipayana menjadi narasumber dalam webinar bertajuk Peran Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu Mewujudkan SDM Unggul Menuju Indonesia Maju di STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Jumat (11/9) siang.
Pria yang juga penglingsir Puri Kauhan, Ubud, Gianyar ini menjelaskan kampus negeri satu-satunya di Bali Utara punya tanggung jawab besar. Terlebih, dengan menyandang nama besar tokoh Hindu, yakni Mpu Kuturan. Tentu, spirit besar Mpu Kuturan harus diaplikasikan dalam membangun Hindu kedepannya.
Pihaknya berharap agar seluruh sivitas akademika kampus yang berdiri sejak tahun 2016 ini bisa menggali dan mengembangkan warisan tradisi seperti yang diletakkan oleh Mpu Kuturan pada masa silam.
“Mpu Kuturan adalah orang besar yang memiliki karya besar. Yang meletakkan fondasi yang luar biasa bagi masyarakat Bali. Dan ini yang harus diteruskan oleh sivitas akademika STAHN Mpu Kuturan. Sehingga banyak melahirkan pemikiran besar, dan ini sangat dibutuhkan dalam konteks Bali lebih luas dan Hindu di Indonesia,” ujar pria yang akrab disapa Jung Ari ini.
Penguatan SDM sebut Jung Ari bisa dimulai dari dosen dan pegawai. Ia meminta agar dosen yang ada bisa memperkuat diri dengan mengembangkan keilmuannya. Tidak hanya S1, S2 dan S3. Tetapi juga guru besar dan tradisi riset, yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Bangun tradisi berpikir kritis, perdebatan. Hasil pemikiran kiritis selanjutnya dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan sehingga berguna bagu masyarakat. Inilah yang harus dikembangkan,” imbuhnya.
Jung Ari juga meminta agar STAHN Mpu Kuturan ikut membantu mensosialisasikan program pemerintah dalam hal pencegahan Covid-19. Khususnya melakukan edukasi kepada masyarakat agar melakukan perubahan perilaku.
“Jangan sampai kita merasa normal-normal saja. Padahal situasi ini cukup berbahaya bagi kesehatan. Dan kita harus saling melindungi satu sama lainnya. Sehingga penyebaran bisa dikendalikan.
Sementara itu Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja Dr. I Gede Suwinda, S. Ag, M.A menegaskan siap untuk melakukan perubahan khususnya di bidang SDM. Terlebih setiap tahunnya STAHN sebut Suwindia memiliki program peningkatan SDM.
“Setiap tahun ada beasiswa. Saat ini sudah ada 5 dosenn yang dibiayai melalui beasiswa menuntaskan pendidikan S3. Selain program beasiswa pendidikan dosen ke S2 juga cukup banyak. Kedepan kami akan melakukan riset yang mendalam,” jelas Suwinda.
Selain melakukan Webinar, Ari Dwipayana yang juga sebagai penglingsir Puri Kauhan Ubud juga melakukan penandatangan MoU dengan Kampus STAHN Mpu Kuturan, serta menyerahkan puluhan ribu masker untuk dibagikan kepada masyarakat di Buleleng. (mar/hms)