PKKMB Hari Kedua Diisi Sosialisasi Narkoba dan Antikorupsi

Stafsus Jokowi Ajak Generasi Hindu Lakukan Swadharmaning Agama dan Negara
September 23, 2020
Materi Organisasi Mahasiswa tutup kegiatan PKKMB STAHN Mpu Kuturan Singaraja
September 25, 2020

Hari kedua kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru STAHN Mpu Kuturan Singaraja pada Rabu (24/9) diisi dengan materi Pendidikan Anti Korupsi dan Bahaya Narkoba. Sebanyak 435 mahasiswa baru tetap mengikuti PKKM secara daring dari rumah masing-masing.

Khusus materi Pendidikan Anti Korupsi diberikan langsung oleh Kasi Datun Kejaksaan Negeri (Kejari) Buleleng, Ali Munip SH. Dalam pemaparan itu Ali menjelasakan jika tindakan korupsi terjadi karena faktor individu seperti dorongan, keinginan dan niat dalam dirinya karena sifat tamak dan gaya hidup.

Kondisi ini tak lepas dari institusi yang kurang adanya keteladanan kepemimpinan, serta sistem akuntabilutas yang memadai, manajemen organisasi serta lemahnya keteladanan. Bila dibiarkan tentu kebiasaan menyogogk, menyuap, akan terus hidup sebagai damapi dari masyarakat yang permisif dalam perilaku korup.

“Jadi realitas korupsi saat ini di Indonesia masih berkembang pesat dan tumbuh subur. Meskipun ada perangkat hukum, ada lembaga penegak hukum yang sudah dibentuk,” ujar Ali Munip kepada ratusan mahasiswa.

Pihaknya pun meminta kepada mahasiswa agar menjadi suri tauladan kepada masyarakat dengan tidak melakukan tindakan korupsi kapanpun dan dimanapun ketika menjadi abdi negara. Sehingga kasus korupsi bisa ditekan, dan uang negara bisa digunakan secara benar untuk kemaslahatan bersama.

“Mahasiswa adalah agen perubahan. Perilaku koruptif hanya menyengsarakan negara. Ketika adik-adik nanti diberikan mandate untuk menjadi abdi negara dalam jabatan apapun kami berharap untuk tetap mengutamakan kejujuran dalam mengemban tugas,” pungkasnya.

Sedangkan materi Bahaya Narkoba diberikan langsung oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Buleleng, AKBP I Gede Astawa. Kepada ratusan mahasiswa Astawa meminta agar STAHN Mpu Kuturan Singaraja ikut bergerak dan berpartisipasi dalam melawan narkoba. Pasalnya masalah penyalahgunaan dan peredaran narkoba baik di dunia dan di Indonesia masih menjadi masalah pelik yang harus diatasi, karena berpotensi merusak generasi muda.

Sebab, persebaran pecandu di Indonesi sebut Astawa terbagi dalam tiga lingkungan. Yakni lingkungan kerja sekitar 59,3 persen, lingkungan pendidikan 23,7 persen dan lingkungan masyarakat sekitar 17 persen.

Khusus di Buleleng, Astawa menyebut jika kasus penyalahgunaan narkoba masih tergolong tinggi. Bahkan saat ini pihaknya secara akumulasi tekah melakukan rehabilitasi terhadap105 penyalahguna narkoba di Buleleng.

“Adik-adik perlu ketahui, jika sifat narkoba sangat berbahaya. karena bisa menumbulkan adiktif, toleran dan habitual. Dampak narkoba itu sangat luas, mulai dari kesehatan, sosial, pendidikan, ekonomi dan hukum,” jelasnya.
Pihaknya pun berharap agar mahasiswa STAHN Mpu Kuturan Singaraja untuk tetap hidup sehat tanpa narkoba. Tidak lengah dan tetap waspada terhadap peredaran gelap dan penyalahguna narkoba di lingkungan sekitar.

“Jangan tergiur dengan hasutan para Bandar, yang selalu memanfaatkan situasi yang ada. Lindungi diri, keluarga, teman dan tetangga dari penyalahgunaan narkotika,” tegasnya.

Sebelumnya, ratusan mahasiswa baru ini juga mengikuti kegiatan pengenalan jurusan yang dilakukan oleh masing-masing Ketua Jurusan. Seperti Jurusan Dharma Acarya, Dharma Duta, Dharma Sastra dan Brahmawidya. (mar/hms)

Comments are closed.