SINGARAJA, HUMAS – Prodi Filsafat Hindu STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula selama dua hari 18 dan 19 Mei 2022. Pengabdian dilakukan untuk berkontribusi dalam upaya kelestarian kearifan local Desa tersebut.
Keterlibatan STAH Negeri Mpu Kiuturan di Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula ini sudah berlangsung sejak tahun 2019 lalu. Kala itu, melalui Jurusan Brahmawidya sudah menjalin kerjasama dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Dari MoU tersebut, ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan, mulai dari penelitian oleh Dosen dan mahasiswa, kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), termasuk kegiatan Pengabdian kepada masyarakat.
“Dan diharapkan ke depannya Desa Sembiran bisa menjadi Desa Binaan sehingga semua Prodi Bisa ikut berkontribusi dalam menjaga kearifan local,” jelas Kaprodi Filsafat Hindu Made Gami Sandi Untara S.Fil.H., M.Ag.
Lebih jauh Gami mengatakan, sebagai salah satu Desa Bali Aga di Kabupaten Buleleng, Desa Sembiran memiliki banyak potensi dan keunikan. Seperti Bahasa Sembiran yang khas, pertiti/kalender Sembiran, upacara keagaamaan, adat istiadat dan tradisi yang unik seperti tradisi “menging”.
“Dengan adanya kegiatan pengabdian Prodi Filsafat ini diharapkan nilai-nilai adiluhung yang telah diturunkan oleh leluhur kepada masyarakat desa tetap dapat dijaga dan dilestarikan hingga kegenerasi yang akan datang, mengingat kerasnya pengaruh globalisasi di zaman sekarang,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua 2 STAHN Mpu Kuturan Singaraja dalam sambutannya saat membuka kegiatan pengabdian tersebut mengungkapkan, STAHN Mpu Kuturan sebagai Perguruan Tinggi Negeri Hindu siap untuk melakukan pendampingan di Desa Sembiran, untuk bisa menggali dan juga mempertahankan potensi yang ada di Desa.
“Dosen-dosen juga akan mengkaji tradisi-tradisi yang ada di Desa Sembiran ini dari sudut pandang yang berbeda-beda. Sehingga tiga Program dari kampus dapat berguna. Mulai dari pengajaran yang sudah dilaksanakan di kampus, kemudian Penelitian, dan yang terakhir Pengabdian seperti yang dilaksanakan prodi Filsafat Hindu kali ini,” ungkapnya.
Sejumlah program yang dilakukan STAHN Mpu Kuturan Singaraja mendapat apresiasi dari Perbekel Desa Sembiran I Nengah Sariada. Ia berharap agar kegiatan ini tidak sebatas formalitas belaka, namun bisa berlanjut secara berkesinambungan dalam bentuk aksi nyata.
“Yang sangat membanggakan, kampus ini menggunakan nama leluhur kita yaitu Mpu Kuturan. Mudah-mudahan dengan adanya mahasiswa dan juga dosen datang ke Desa Sembiran dapat menguatkan sebuah tradisi di desa,” singkatnya. (hms)