SINGARAJA, HUMAS – Proses pembangunan asrama di Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Mpu Kuturan Singaraja dimulai. Asrama yang merupakan hibah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI ini akan digarap dalam kurun waktu 229 hari kalender.
Pelaksanaan pembangunan sesuai dengan kontrak sebenarnya sudah mulai dilaksanakan sejak senin, 17 Mei 2021 lalu. Hanya saja, sosialisasi baru bisa dilaksanakan di Aula Kampus STAHN Mpu Kuturan Singaraja jumat, 21 Mei 2021.
Sosialisasi dilakukan dengan menghadirkan sejumlah stake holders terkait. Mulai dari tingkat Provinsi Bali, Hingga di tingkat Kabupaten Buleleng, termasuk menghadirkan Tim dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Buleleng.
Kepala Satuan Kerja Penyedia Perumahan Provinsi Bali I Wayan Suardana dalam sosialisasi tersebut menyebutkan jika Pemerintah Pusat khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI sangat mengapresiasi STAHN Mpu Kuturan Singaraja, sehingga usulan hibah Asrama disetujui dalam waktu yang singkat.
“Persetujuan Pak Menteri sangat cepat karena perjuangan STAHN Mpu Kuturan. Padahal, ada sekitar lagi enam pihak sudah mengusulkan tapi belum disetujui Pak Menteri,” sebutnya.
Sementara itu, secara spesifikasi, Asrama STAHN Mpu Kuturan Singaraja nantinya akan berdiri empat lantai. Dimana bangunan tersebut akan dilengkapi dengan 43 kamar untuk menampung mahasiswa. Dibagian lantai paling bawah, nantinya akan dimanfaatkan untuk tempat parkir kendaraan. Selain itu, dilantai bawah juga nantinya akan disiapkan dua kamar khusus untuk penyandang disabilitas, termasuk ketersediaan ruangan pengelola dan ruang rapat.
“Rusun STAHN ini paling berbeda dengan yang lain. Satu-satunya rusun di Indonesia, baru di STAHN direkomendasi lantai bawah untuk parkir, di Provinsi lain tidak ada,” kata Suardana.
Ditempat yang sama, Ketua STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja Dr. I Gede Suwindia, M.A mengaku beryukur karena atas dimulainya pembangunan asrama tersebut. Ia menyebut jika pembangunan asrama adalah salah satu terobosan untuk mendukung dan melengkapi fasilitas di Perguruan Tinggi Hindu Negeri satu-satunya di Bali Utara ini.
“Bahwa STAH mengelola anak-anak dari luar daerah yang kebanyakan dengan keadaan ekonomi tidak berkecukupan. Analisis itu lah kemudian kami bersurat memohon asrama dan akhirnya disetujui oleh Kemen PUPR RI. Kami berjalan pembangunan dengan baik, kedepan ini benar-benar menjadi pilar untuk membangun SDM Hindu,” tegasnya
Sesuai dengan kontrak, Pembangunan Asrama STAHN Mpu Kuturan Singaraja akan dikerjakan selama 229 hari, yakni sejak 17 Mei hingga 31 Desember 2021 mendatang. Dimana PT. Pandan Jaya lndonesia – PT. Anggaza Widya Ridhamulia, KSO dinyatakan sebagai pemenang tender, setelah mengajukan penawaran sebesar Rp14,5 Miliar, dari pagu sebesar Rp20,8 Miliar. (hms)