SINGARAJA, HUMAS – Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Mpu Kutura Singaraja, kembali melambungkan nama lembaga, setelah berhasil memborong gelar juara pada beberapa kegiatan perlombaan Tingkat Nasional.
Beberapa kegiatan lomba yang berhasil mendapatkan juara yakni Lomba Dharma Wacana tingkat nasional yang digelar Perhimpunan Mahasiswa Hindu Universitas Palangkaraya. Dalam lomba itu, Gunawan Purnomo yang mewakili STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja berhasil meraih Juara 1. Kemudian ada Nitya Yuli Pratista yang juga berhasil melambungkan nama STAH Negeri Mpu Kuturan, setelah berhasil menjadi juara tiga dalam lomba Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional.
Pada perlombaan lainnya, Mahasiswa Perguruan Tinggi Hindu Negeri satu-satunya di Bali Utara ini masing-masing Karunia Sasmitha Parasari, Putu Putri Adelia Savitri, dan Wayan Puji Arini, juga berhasil membawa gelar dengan meraih Juara tiga Nasional dalam Lomba Pembacaan Puisi serangkaian dengan kegiatan Festival Seni dan Olahraga Tingkat Nasional.
Selain meraih gelar juara di tingkat Nasional, salah seorang Mahasiswa juga berhasil meraih prestasi. Adalah Nyoman Yulia Cahyani yang berhasil menjadi juara satu tingkat Provinsi Sebagai Penghafal Sloka Terbanyak dalam Utsawa Dharma Gita Provinsi Bali.
Ketua STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja Dr. I Gede Suwindia, M.A mengapresiasi prestasi yang telah diraih oleh mahasiswa. Menurutnya, berbagai kegiatan lomba yang diikuti oleh mahasiswa merupakan bagian dari mengasah bakat dan minat. Apalagi STAHN Mpu Kuturan sebagai Lembaga Agama banyak menyampaikan pemikiran baik itu tradisi, Agama, Budaya, termasuk juga Kesenian.
“Pada dasarnya STAH memberikan support untuk mahasiswa mengikuti segala kegiatan dan kedepan semoga bisa lebih dimaksimalkan. Lembaga ini tidak akan bisa berkibar tanppa prestasi dari para mahasiswa,” ujarnya.
Berbagai kegiatan positif yang diikuti oleh mahasiswa juga salah satu bentuk dukungan dari Lembaga agar bisa menghadirkan inovasi dan tidak hanya pada pembelajaran di kelas saja. Karena kampus merupakan miniature dari masyarakat. Dengan demikian, segala aktivitas dimasyarakat sudah seyogyanya direspon sejak berada di bangku kuliah.
“Kedepan bisa kita maksimalkan dan bisa kita drive menjadi lebih baik,” pungkas Suwindia. (hms)