Kegiatan Metatah Masal STAHN Mpu Kuturan Diapresiasi Gubernur Koster

Prodi Filsafat Hindu STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja Membahas Perempuan dalam Budaya Patriarki melalui Tarkavada
July 6, 2023
Tampil Perdana di PKB, STAHN Mpu Kuturan Kolaborasikan Wayang, Bondres dan Drama Tari
July 10, 2023

SINGARAJA, HUMAS – STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja kembali menggelar metatah masal sebagai bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat pada Minggu, 9 Juli 2023. Yang special dalam kegiatan tahun ini, metatah masal dihadiri oleh Gubernur Bali Wayan Koster yang memberikan apresiasi khusus terhadap kegiatan tersebut.

Dalam kegiatan metatah masal kali ini diikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari empat kabupaten yakni Kabupaten Buleleng, Tabanan, Karangasem, dan Kota Denpasar. Kegiatan dipusatkan di STAHN Mpu Kuturan, jalan Pulau Menjangan, Banyuning.

Para peserta metatah missal yang dilaksanakan secara gratis ini rata-rata didampingi oleh sanak keluarga. Bukan tanpa alasan, sebab, mereka akan menjalani proses nyumbah atau bakti kepada kedua orang tua saat proses metatah.

Acara metatah massal tahun ini tergolong spesial. Pasalnya dihadiri langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster. Dalam kunjungannya, Gubernur Koster mengapresiasi pengabdian masyarakat yang memberikan manfaat kepada masyarakat luas.

Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan program pengabdian masyarakat yang dalam program Metatah Massal ini menjadi bukti konkrit keberadaan STAHN Mpu Kuturan yang memberikan dampak positif kepada masyarakat.

“Pengabdian masyarakat menjadi bagian Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dan dilakukan dalam bentuk metatah massal. Ini yang benar. Jadi pengabdian masyarakat ya mengabdi kepada masyarakat, berbuat untuk masyarakat, bermanfaat untuk masyarakat,” kata Gubernur asal Sembiran ini.

Apalagi difokuskan kepada kelompok masyarakat tertentu yang layak difasilitasi untuk dilibatkan. Terlebih, saat ini pesertanya diikuti oleh 180 orang. Pihaknya pun meminta agar program metatah massal ini bisa dilakukan dua kali setahun.

“Kalau bisa sethaun dua kali buat kan bagus. Sehingga tidak ada yang ngutang untuk upacara metatah. Supaya beres dari buleleng timur sampai barat. Rame-rame dini suba metatah (ramai-ramai disini metatah),” pesannya.

Pihaknya pun mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada STAHN Mpu Kuturan yang sudah berinisiatif dan berbuat untuk masyarakat. “Astungkara kedepan STAHN semakin dikenal lagi dengan program yang lebih bermanfaat untuk masyarakat,” pesannya.

Sementara itu, Ketua Panitia Metatah Massal, Ketut Agus Nova yang akrab disapa Jro Anom menjelaskan, upacata Metatah massal gratis ini sudah kelima kalinya digelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Upakara STAHN Mpu Kuturan Singaraja.

“Untuk metatah massal ini tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis. Ini menjadi program tahunan kami yang rutin dilaksanakan. Pesertanya ini umum, bukan dari kalangan mahasiswa saja, Batasan umur juga ada juga yang sudah tua,” paparnya.

Ia menyebut, tidak ada persyaratan khusus untuk acara metatah massal ini. Siapapun bisa ikut menjadi peserta.  Bahkan, ada beberapa mahasiswa yang berasal dari Jawa juga ada yang ikut metatah. “Ada yang dari Kediri, dia sebagai mahasiswa di STAHN Mpu Kuturan juga,” ungkapnya.

Proses upacara ini diawali dengan registrasi peserta. Selanjutnya dilanjutkan mekekeb, mebyakala. Selanjutnya baru proses merajahan dan peguntingan, kemudian menek ke bale petatahan. Sekitar pukul 10.00 Wita langsung dipuput oleh Ida Pandita Mpu Dwija Witaraga Sanyasa dari Geria Tamansari Kekeran, Busungbiu. Beliau muput dari proses menek bajang ngeraja singa dan ngeraja swala. (hms)

Comments are closed.