Jalin Kerjasama Internasional, STAHN Mpu Kuturan Hadirkan Seniman Belanda

Bayar Les Bahasa Inggris dengan Sampah Berlanjut
April 12, 2023
Tim STAHN Mpu Kuturan Raih Juara 1 Nasional Lomba Membaca Puisi
April 29, 2023

SINGARAJA, HUMAS – STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja menjalin kerjasama internasional dengan seniman internasional dari Negara Belanda. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kampus dan memberikan pengalaman belajar yang berbeda bagi para mahasiswa.

Jalinan kerjasama itu terlaksana dalam kegiatan Workshop dan Show Case yang berlangsung Selasa, 18 April 2023, dengan melibatkan Prodi Penddikan Seni dan Budaya Keagamaan Hindu dan Prodi Pendidikan Bahasa Bali Jurusan Dharma Acarya. Frans Hakkermars yang merupakan seniman dari Belanda itu memberikan workshop selama 1 jam tentang cara memainkan Boneka dan membuat pertunjukan dengan media boneka. Kemudian dilanjutkan menyajikan pertunjukan kecilnya dengan menggunakan hand puppet dari tradisi di Belanda. Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi.

Wakil Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. Ida Bagus Wika Krishna menyambut baik kehadiran perwakilan dari Negeri Kincir Angin tersebut. Ia juga menyepakati untuk kedepan adanya jalinan kerjasama kedepan dibidang pendidikan, pengabdian dan penelitian.

“Jadi tentu kegiatan ini tidak berhenti sampai satu kegiatan. Kedepan, dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi juga akan melibatkan seniman dari Mancanegara. Dan kami berharap implikasinya membawa kearah positif untuk lembaga kita dalam hal peningkatan kualitas pendidikan,” ujarnya.

Sementara itu, Kaprodi Penddikan Seni dan Budaya Keagamaan Hindu Putu Ardiyasa mengatakan, acara ini merupakan bentuk diplomasi budaya agar prodi-prodi di Jurusan Dharma Acarya dapat melaksanakan kegiatan berskala internasional. Kedepan program ini akan dikembangkan menjadi program kelas di musim panas untuk mahasiswa-mahasiswa ataupun wisatawan Belanda yang ingin mengetahui kesenian-kesenian pasca kolonial yang hidup dan berkembang di Bali Utara.

“Penting bagi mahasiswa untuk mengetahui khazanah kesenian yang berkembang di berbagai Negara khususnya di Belanda. Dengan datangnya Frans Hakkemar ke dalam kelas, mahasiswa memiliki cara pandang baru, pengetahuan baru dan motivasi baru untuk belajar tentang pendidikan dan kebudayaan disekitar mereka,” ungkapnya. (hms)

Comments are closed.