SINGARAJA, HUMAS – Tugas dan tanggungjawab yang diberikan negara kepada seorang anggota TNI bukanlah hal yang mudah. Selain mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, para anggota juga diberikan tugas-tugas militer non perang. Mulai dari penanggulangan terorisme sampai mendukung upaya penaggulangan bencana.
Ditengah mengemban tugas sebagai prajurit TNI, Ketut Suarjadi seorang anggota TNI yang bertugas di Secata Rindam IX/Udayana berkomitmen melanjutkan studi strata 1 di Prodi Teologi Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Selasa (14/03) ujian proposal skripsi sukses dilalui Ketut Suarjadi sebagai tahap awal sebelum melakukan penelitian lapangan. Bertempat di ruang ujian Jurusan Brahma Widya ia memaparkan proposal skripsi dengan judul Eksistensi Pura Pudak Pandan Sari Kec. Buleleng Kab. Buleleng. Pembimbing proposal skripsi I Wayan Titra Gunawijaya, S.Fil.H., M.Ag. sangat berbanga atas apa yang dilakukan mahasiswa bimbinganya. Selain karena hasil yang dicapai, fokus dan konsistensi ketut suarjadi menjadi contoh bagi rekan-rekan mahasiswa lain agar tidak mudah putus asa.
“Saya merasa bangga kepada bapak ketut suarjadi, karena sejak memutuskan kuliah di prodi Teologi Hindu sampai sekarang ia menujukkan semangat dalam mengikuti perkulihan. Fokus dan konsisten dalam menerima materi dan mampu membagi waktu, sehingga tugas-tugas kedinasan dan perkuliahan dapat diselesaikan dengan baik. Tentu sebagai mahasiswa tahap ini bukan akhir, namun apa yang dicapai pak ketut sepantasnya ditiru oleh teman-teman baik seangkatan maupun adik kelasnya”, ujar pria yang menjabat sebagai kaprodi Teologi Hindu ini.
Ditempat terpisah Ketua Jurusan Brahma Widya Dr. Drs. I Wayan Gata, M.Pd. mendorong setiap mahasiswa untuk mengikuti setiap tahapan yang ada di kampus agar kualitas lulusan terjaga dengan baik. Tidak ada perbedaan antara mahasiswa yang baru tamat SMA dengan mahasiswa yang telah bekerja, karena selama ini sudah ada beberapa mahasiswa yang telah bekerja menunjukan kualitas yang baik walaupun disibukkan dengan tugas-tugas di tempat mereka bekerja. Dan pesan khusus disampaikan pula kepada Ketut Suarjadi.
“Bapak ketut suarjadi merupakan salah seorang mahasiswa yang patut dijadikan panutan oleh mahasiswa lain. Ia mampu mengikuti tahapan yang ada di kampus dan kami selaku Kejur selalu mengingatkan mahasiswa agar jangan abai dengan strandar yang ditentukan oleh pihak lembaga. Kami tidak pernah memberikan perlakukan khusus kepada mahasiswa baik yang fresh graduate dengan yang sudah bekerja. Sejauh yang kami amati dengan mengikuti ketentuan yang ada mahasiswa yang sudah bekerja mampu menunjukkan kualitas baik sebagai mahasiswa, walau ada kesibukan di kantor masing-masing. Khusus kepada pak ketut nanti ilmu kemiliteran yg diproleh dari TNI akan dilengkapi dengan ilmu agama Hindu menjadikannya sempurna dalam melaksanakan dharma negara dan dharma Agama.”, terangnya
Ketut Suarjadi mengungkapkan perasaan yang lega setelah melewati proses ujian proposal skripsi. Sempat merasakan ketegangan, namun karena persiapan yang matang dan dukungan dari dosen pembimbing serta rekan seangkatan di kelas ia yakin ujian akan selesai dengan tuntas. Ada harapan bahwa tahap selanjutnya hingga nanti resmi menerima gelar sarjana bisa melewatinya dengan maksimal.
“Saya merasa sangat lega karena ujian proposal ini telah selesai. Tadi sempat tegang diawal ujian, tapi saya yakin dengan persiapan sejak sehari sebelumnya. Tentu bimbingan dari bapak dosen dan support dari teman-teman kelas saya membuat semua menjadi lancar. Walau bukan akhir tapi saya menaruh harapan proses selanjutnya hingga akhir diwisuda tidak ada halangan yang menghambat untuk menjadi seorang sarjana agama hindu”, Tutur mahasiswa yang tinggal di asrama TNI Kubu jati ini.
Ujian yang dilaksanakan selama kurang lebih dua jam ini dihadiri oleh pembimbing I Dr. Ida Made Windya, S.Ag., M.Ag, Pembimbing II I Wayan Titra Gunawijaya, S.Fil.H., M.Ag dan diuji oleh dosen penguji Putu Sri Marselinawati, S.Ag., M.Ag. Sebagai anggota TNI AD Ketut Suarjadi tidak menghilangkan identitasnya saat mengikuti ujian, gagah menggunakan seragam TNI dengan percaya diri memaparkan proposal tentang Pura Pudak Pandan Sari. Melihat keberadaan pura dengan kacamata teologi hindu diharapkan menjadi jalan untuknya meraih gelar sarjana dengan titel S.Ag. (hms)