Debat Paslon BEM STAHN

Pegawai dan Dosen STAHN Terima Vaksin Termin Pertama
April 9, 2021
STAHN Jalin Kerjasama Dengan PMI Buleleng
April 16, 2021

Gus Wika: Hanya Proses Yang Baik, Menghasilkan Organ Kepengurusan Yang Baik

SINGARAJA, HUMAS – Tiga Pasangan Calon (Paslon) Ketua dan Wakil Ketua BEM Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Mpu Kuturan Singaraja mengikuti pelaksanaan debat terbuka yang berlangsung di Aula Kampus setempat Minggu, 11 April 2021.

Kegiatan tersebut adalah salah satu tahapan pelaksanaan Pemilu Raya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAHN untuk periode 2021-2022. Seperti diketahui, ada tiga pasangan calon yang akan bersaing untuk mendapatkan suara terbanyak dan memenangkan kontestasi tersebut.

Mereka masing-masing I Kadek Oka Sanjaya yang merupakan mahasiswa Prgram Studi Hukum Hindu Jurusan Dharma Sastra, berpasangan dengan Komang Bayu Suta Atmaja yang merupakan Mahasiswa prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Dharma Acarya, sebagai paslon nomor urut satu.

Kemudian paslon nomor urut dua Astu Arya Putra mahasiswa Filsafat Hindu, Jurusan Brahma Widya, berpasangan dengan Kadek Ria Parwati mahasiswa Program Studi Penerangan Agama Hindu Jurusan Dharma Duta. Dan  Paslon nomor urut tiga Luh Kartika Dewi mahasiswa Filsafat Hindu, Jurusan Brahma Widya berpasangan dengan Putu Welding Audry mahasiswa Pariwisata Budaya, Jurusan Dharma Duta.

Dalam debat terbuka yang disiarkan langsung Mpu Kuturan TV itu, masing-masing paslon melakukan pengenalan lebih jauh serta pemaparan visi misi dari masing-masing kandidat Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM STAHN Mahasiswa yang akan memilih mereka.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk para calon kandidat dalam meyakinkan mahasiswa untuk memilih mereka.

Wakil Ketua III Ida Bagus Wika Krishna yang membuka kegiatan tersebut menjelaskan, Pemilu Raya Pemilihan BEM STAHN adalah salah satu uforia pesta demokrasi yang terjadi. Pasalnya, sebelumnya sudah dilakukan proses demokrasi lainnya untuk pelaksanaan pemilihan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) dan juga pemilihan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ).

“Eforia tentang pemilu raya sudah terasa luar biasa, selama satu bulan terakhir pemilihan HMPS dan juga HMJ, proses demokrasi dan dipilih secara langsung. Hari ini adalah puncaknya pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BEM, eksekutif dari seluruh mahasiswa STAHN. Setiap organisasi kemahasiswaan di STAH harus patuh dan tunduk pada pedoman organisasi kemahasiswaan itu sendiri,” jelasnya.

Satu hal yang menjadi penekanan lanjut pria yang akrab disapa Gus Wika ini, hanya proses yang baik, akan menghasilkan organ-organ kepengurusan yang baik. Baginya, melalui kegiatan debat terbuka untuk pemaparan visi misi serta program kerja, dan disaksikan oleh seluruh sivitas akademika termasuk masyarakat umum, nantinya calon terpilih akan memiliki tanggungjawab moral untuk mengeksekusi apa yang telah direncanakan.

“Tidak berhenti hanya pada tatanan program. Karena seringkali sebuah organisasi ramai ketika pembentukan, namun ketika pemilihan, setelah itu tidak ada aksi. Jangan sampai seperti itu. Berhasil atau gagal dinilai dari titik ini,” tegasnya. (hms)

Comments are closed.