Prodi Pariwisata STAHN Mpu Kuturan Hadirkan Dosen Tamu dari Prancis
Angkat Isu Pariwisata, Kesehatan, dan Ekologi

29 April 2025 | Prodi Pariwisata STAHN Mpu Kuturan Hadirkan Dosen Tamu dari Prancis
Angkat Isu Pariwisata, Kesehatan, dan Ekologi


SINGARAJA, HUMAS – Prodi Pariwisata Budaya dan Keagamaan STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja menggelar kegiatan akademik bertaraf internasional dengan menghadirkan dua dosen tamu asal Bourgogne, Prancis, yakni Mr. Guy Rage dan Mdm. Valerie Rodiere Selasa, 29 April 2025.

Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam pertukaran pengetahuan lintas budaya dan memperluas wawasan mahasiswa, khususnya di bidang pariwisata, kesehatan, dan ekologi.

Selama kunjungan, kedua narasumber memberikan kuliah umum dan berdiskusi langsung dengan mahasiswa dari berbagai konsentrasi studi. Mr. Guy Rage, yang merupakan pensiunan pengajar di bidang kesehatan dan olahraga, serta mantan Wakil Direktur Federasi Pendidikan Jasmani dan Senam di bawah Kementerian Pemuda dan Olahraga Prancis, memaparkan perspektif tentang pola hidup sehat dan pengembangan olahraga berbasis komunitas.

Sementara Mdm. Valerie Rodiere, yang aktif bekerja di sektor layanan kesehatan untuk lansia dan pendampingan penderita kanker, membagikan pengalaman terkait sistem kesehatan di Prancis dan tantangan layanan sosial dalam masyarakat modern.

Mahasiswa yang mengikuti sesi kelas Agrowisata mendapatkan wawasan baru tentang minat wisatawan Eropa terhadap wisata berbasis alam dan budaya lokal. Di sisi lain, pada kelas Studi Ekologi, para dosen tamu mengajak mahasiswa berdiskusi tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan dalam industri pariwisata dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat global.

Kaprodi Pariwisata Budaya dan Keagamaan, Ida Bagus Gede Paramita, menyebut jika kegiatan ini merupakan bentuk komitmen program studi dalam memperkuat internasionalisasi kurikulum serta memberikan pengalaman belajar global kepada mahasiswa.

“Kegiatan ini tidak hanya memperluas cakrawala berpikir mahasiswa, tetapi juga menjadi jembatan pengetahuan antara lokal dan global, terutama dalam memahami isu-isu lintas bidang yang semakin kompleks,” singkatnya. (hms)