SINGARAJA, HUMAS –UKM Bahasa Inggris mengajar yang menjadi program Pengabdian kepada Masyarakat STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja di Kelurahan Banyuning akan berlangsung secara berkesinambungan. Program ini memang menjadi perhatian khusus, karena disamping program pendidikan, juga terkait dengan program pengelolaan lingkungan.
Seperti diketahui, program memberikan Bahasa Inggris kepada anak-anak di Kelurahan Banyuning ini memang sudah berjalan sejak tahun 2022 lalu. Dimana pelaksanaan kegiatan dilakukan di tiga lokasi yakni kantor Lurah Banyuning, Balai Banjar Banyuning, dan Balai Banjar Delod Peken. Program ini memang cukup menarik, karena dengan selain mendapatkan pendidikan, anak-anak setempat juga belajar tentang pengelolaan lingkungan. Betapa tidak, pasalnya, setiap anak-anak yang hendak belajar bahasa inggris tidak dipungut biaya melainkan diharapkan untuk membawa sampah plastik yang nantinya ditimbang dan dijadikan tabungan.
Founder Bank Sampah Banyuning Bersih I Ketut Gede Budiartana sebagai salah satu inisiator kegiatan ini memberikan apresiasi atas sambutan dari STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja. Menurutnya, kegiatan ini merupakan kegiatan positif bagi anak-anak. Karena disamping mereka mendapatkan pelajaran Bahasa Inggris juga mendorong mereka untuk mengerti tentang bagaimana mengelola sampah.
Karena selama ini menurutnya, masih ada kendala untuk menanamkan pengetahuan mengenai pengelolaan sampah kepada orang tua. Maka sangat tepat menyasar anak-anak sehingga diharapkan nanti anak-anak mampu memberikan pengertian kepada orang tua mereka di rumah masing-masing. Ia bahkan berharap agar kegiatan ini bisa berlangsung secara berkesinambungan.
“Kegiatan ini sangat disambut baik oleh masyarakat Banyuning karena beberapa testimoni orang tua menyatakan bahwa dengan mengikuti kegiatan ini anak-anak mereka mulai mengurangi penggunaan hp untuk bermain game,” ujarnya.
Sementara itu, pelatih UKM Bahasa Inggris STAHN Mpu Kuturan Singaraja Ni Putu Dian Utami Dewi, M.Pd. mengatakan, kegiatan ini merupakan sarana pembelajaran bagi mahasiswa, karena sebagai mahasiswa sudah seharusnya mulai membagi ilmu. Baginya, mendapatkan ilmu tidak hanya didapatkan dalam proses pembelajaran secara formal atau dari pelatih. Karena ketika mahasiswa mulai mengajar maka secara otomatis mahasiswa akan belajar Bahasa Inggris secara lebih mendalam agar mampu menjadi guru yang baik bagi anak didiknya.
“Kampus kami terletak di kelurahan Banyuning, kami ingin keberadaan kami memberi manfaat positif dan dirasakan langsung oleh masyarakat Banyuning walaupun hanya manfaat yang kecil bagi generasi muda masa depan Banyuning,” ucapnya. (hms)